Sabtu, 16 Januari 2010

Panggilan Allah


RENUNGAN "My Utmost for His Highest" hari ini mengenai panggilan Allah, dimana dikatakan Allah mengerjakan panggilan-Nya melalui hidup kita, dan hanya kita yang dapat membedakannya. Selama saya masih memikirkan kelebihan atau kebolehan saya sendiri dan hanya memikirkan hal-hal yang sesuai dengan diri saya, maka saya takkan pernah mendengar panggilan Allah. Lebih jauh kita ikuti dibawah ini:



Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: ‘Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?” (Yesaya 6:8).
Bila kita berbicara tentang panggilan Allah, kita sering melupakan hal yang terpenting, yaitu sifat hakiki atau nature Dia yang memanggil. Ada banyak hal yang memanggil kita masing-masing saat ini. Sebagian dari panggilan itu akan dijawab, sedangkan lainnya bahkan tidak akan terdengar. Panggilan adalah ungkapan atau ekspresi dari sifat sang Pemanggil, dan kita hanya dapat mengenali panggilan itu jika sifat yang sama ada dalam diri kita. Panggilan Allah adalah ungkapan dari sifat Allah, bukan sifat kita. Allah mengerjakan panggilan-Nya melalui hidup kita, dan hanya kita yang dapat membedakannya. Panggilan itu merupakan suara Allah yang ditujukan langsung kepada kita mengenai kehendaknya atas sesuatu hal tertentu, dan tidak ada gunanya untuk mencari pendapat orang lain tentang hal itu. Respon kita mengenai panggilan Allah semata-mata merupakan urusan pribadi kita sendiri dengan Allah.
Panggilan Allah bukanlah suatu refleksi sifat saya. Hasrat dan watak pribadi saya (walaupun bagus) sama sekali tidak dapat jadi pertimbangan. Selama saya masih memikirkan kelebihan atau kebolehan saya sendiri dan hanya memikirkan hal-hal yang sesuai dengan diri saya, maka saya takkan pernah mendengar panggilan Allah. Akan tetapi, ketika Allah membawa saya pada hubungan yang benar dengan Dia, saya akan berada dalam keadaan yang sama dengan Yesaya. Yesaya telah sedemikian terbiasa dengan Allah, sebagai akibat dan krisis besar yang baru saja dihadapinya, sehingga panggilan Allah merasuk menembus jiwanya.

Sebagian besar kita tidak dapat mendengar apa pun kecuali diri kita sendiri. Dan kita tidak dapat mendengar apapun yang diucapkan oleh Allah. Akan tetapi, dibawa ke tempat dimana kita dapat mendengar panggilan Allah berarti kita diubahkan secara mendalam. (My Utmost for His Highest 16 Januari 2010)

&&&


Tuhan, biarlah saya mengetahu dengan jelas pekerjaaan untuk mana Engkau memanggil saya untuk dikerjakan dalam hidup ini. Dan berikanlah saya kasih karuniamu yang saya butuhkan untuk menjawab panggilan-Mu dengan keberanian dan kasih serta pengabdian yang bertahan kepada kehendak-Mu” - "Vocation Prayer," Saint Meinrad Prayer Book

Tidak ada komentar: