Sabtu, 23 Januari 2010

Diubahkan dengan Memandang Kemuliaan-Nya


SALAH SATU yang menjadi penekanan renungan hari ini adalah bahwa sifat atau karakter utama yang dapat ditampilkan seorang Kristen adalah keterbukaan penuh dihadapan Allah, membiarkan Roh-Nya memenuhi kita, dan mengubahkan kita. Gaya hidup yang terburu-buru akan mengganggu hubungan kita di dalam Dia dan hal ini mudah terjadi dan harus selalu diwaspadai. Selengkapnya seperti dibawah ini dengan judul Diubahkan dengan Memandang Kemuliaan-Nya. 



“Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu …. kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya” (2 Korintus 3:18)

Kata “gambar-Nya” dalam ayat diatas dalam bahasa Inggris (KJV) “citra Allah”.
Sifat atau karakter utama yang dapat ditampilkan seorang Kristen adalah keterbukaan penuh yang tidak terselubung dihadapan Allah, yang membiarkan kehidupannya menjadi cermin bagi orang lain. Bila Roh memenuhi kita, kita diubahkan, dan dengan memandang Allah, kita menjadi cermin.
Anda selalu dapat mengetahui bila seseorang telah memandang kemuliaan Tuhan, karena roh Anda dapat merasakan bahwa dia mencerminkan sifat Tuhan sendiri.Waspadalah akan apa pun yang akan menodai cermin yang ada dalam diri Anda. Hampir selalu, sesuatu yang baik yang akan mencemarinya - sesuatu yang baik, tetapi bukan sesuatu yang terbaik.
Hal yang terpenting bagi kita adalah terus menjaga agar hidup kita terbuka bagi Allah. Biarlah semua hal yang lain termasuk pekerjaan, sandang dan pangan ”disimpan” saja. Kesibukan dalam banyak hal akan mengaburkan pemusatan perhatian kita kepada Allah. Kita harus berusaha agar tetap memandang Dia, sambil memelihara hidup kita sepenuhnya selalu rohani. Biarkan semua hal lain datang dan pergi semaunya; biarkan orang lain mengecam kita sekehendak hatinya; namun jangan sekali-kali mengaburkan hidup yang “tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah” (Kolose 3:3). Jangan sekali-kali membiarkan gaya hidup yang terburu-buru mengganggu hubungan Anda tetap di dalam Dia. Hal ini mudah terjadi, tetapi kita harus berjaga terhadapnya. Pelajaran tersulit dalam kehidupan Kristen adalah belajar untuk terus-menerus “memandang cermin kemuliaan Allah...” (My Utmost for His Highest, 23 Januari 2010).

Tidak ada komentar: