Senin, 22 Februari 2010

Disiplin Ketekunan Rohani

Apa itu ketekunan? Menurut kamus Cambridge ketekunan adalah ”terus mencoba melakukan sesuatu walaupun sulit”. Lalu, apa pula ketekunan rohani? Renungan hari ini menekankan perlunya ketekunan rohani, untuk mengalahkan ketakutan (bisikan daging atau sijahat) bahwa andalan kita Yesus Kristus akan kalah; ketakutan bahwa hal-hal yang dilakukan oleh Tuhan kita takkan menang pada akhirnya. Lebih lanjut dibawah ini:

Disiplin Ketekunan Rohani

Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah!” (Mazmur 46:11).

Ketekunan itu lebih daripada daya tahan. Ketekunan adalah daya tahan yang didukung oleh keyakinan penuh dan kepastian bahwa hal yang kita cari akan terjadi/diperoleh.

Ketekunan berarti lebih daripada sekadar bertahan terus, yang mungkin hanya akan menelanjangi ketakutan kita akan kehilangan pegangan dan jatuh. Ketekunan adalah usaha kita yang sungguh bagi suatu penolakan untuk percaya bahwa andalan atau ”pahlawan” kita Yesus Kristus akan ditaklukkan.
Karena, ketakutan kita terbesar bukanlah bahwa kita akan mendapat serangan kritikan, celaan atau kutukan dari dunia, melainkan bahwa entah bagaimana kita takut Yesus Kristus akan dikalahkan. Juga, kita takut bahwa hal-hal yang dilakukan oleh Tuhan kita (kasih, keadilan, pengampunan dan kebaikan ditengah-tengah dunia ini) takkan menang pada akhirnya, dan berarti bagi kita suatu bayangan bahwa tujuan/sasaran tidak akan dapat tercapai.

Tetapi, ada panggilan untuk ketekunan spiritual. Sebuah panggilan, bukan untuk bertahan terus tanpa berbuat apa-apa, melainkan untuk bekerja dengan penuh ketetapan hati karena mengetahui dengan pasti bahwa Allah takkan pernah terkalahkan.

Jika harapan kita sepertinya mengalami kekecewaan sekarang ini, itu berarti bahwa harapan itu sedang dimurnikan. Setiap harapan atau impian manusia akan digenapi jika itu mulia dan berasal dari Allah. Akan tetapi, salah satu ketegangan atau stres terbesar dalam kehidupan adalah ketegangan menantikan Allah. Hal itu menggenapi firman Tuhan, “karena engkau menuruti firman-Ku untuk tekun menantikan Aku...” (Wahyu 3:10).

Lanjutkanlah ketekunan rohani Anda. (My Utmost for His Highest, 22 Februari 2010)

Tidak ada komentar: