Jumat, 21 Mei 2010

21 Mei ’10 - Memiliki Iman Yang "Tidak Masuk Akal"

“CARILAH dahulu Kerajaan Allah ...”, adalah salah satu ayat paling banyak dikutip atau dinasehatkan. Tetapi, mengimaninya tidak semudah mengatakan. Bahkan orang yang paling ”rohani” tidak lepas dari argumentasi: "Tetapi ’kan harus hidup; harus ada uang; harus makan”, dll. Yesus tidak mengatakan tidak perlu memikirkan apa pun dalam hidup, tetapi perhatian terbesar menempatkan hubungan dengan Allah sebagai yang pertama:

MEMILIKI IMAN YANG “TIDAK MASUK AKAL”

"Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kehendak-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu"(Matius 6:33).
Bila kita memandang pada kata-kata Yesus ini, kita segera mendapatinya sebagai kata-kata paling revolusioner yang pernah didengar telinga manusia. "...carilah dahulu Kerajaan Allah ... " Bahkan orang yang paling rohani atau spiritually-minded di antara kita tidak lepas dari argumentasi yang sebaliknya, "Tetapi aku ’kan harus hidup; aku ’kan perlu uang; aku ’kan harus ada pakaian, aku ’kan harus makan, dan lain-lain”.
Kenyataan bahwa concern atau perhatian besar dalam hidup kita bukanlah Kerajaan Allah, melainkan bagaimana kita agar untuk dapat hidup.
Tetapi Yesus membalik urutannya dengan menyuruh kita menjalin hubungan yang benar dengan Allah terlebih dahulu, dengan memeliharanya sebagai perhatian utama dalam hidup kita, dan jangan pernah menempatkan kekhawatiran kita pada hal-hal lainnya menjadi yang pertama.
"...Janganlah khawatir tentang hidupmu ... " (Matius 6:25). Tuhan menunjukkan bahwa dari sudut pandang-Nya sama sekali tidak beralasan jika kita khawatir, cemas bagaimana kita akan hidup.
Yesus tidak mengatakan bahwa orang yang tidak memikirkan apa pun dalam hidupnya diberkati - tidak, orang demikian bodoh. Yesus mengajarkan bahwa seorang murid harus membuat hubungannya dengan Allah merupakan fokus atau konsentrasi hidup yang utama, dan menjaga agar tidak tenggelam dalam kekhawatirkan apapun yang lain dibanding hal diatas. Pada hakikatnya, Yesus berkata, "Jangan jadikan makanan dan minuman sebagai unsur kendali hidupmu, tetapi fokuslah secara mutlak kepada Allah."
Sebagian orang sembrangan mengenai makanan dan minuman mereka, dan mereka menderita karenanya; mereka ceroboh mengenai apa yang mereka pakai, sehingga tidak menunjukkan tampilan yang semestinya; mereka ceroboh dengan urusan duniawi, dan Allah memikulkan tanggung jawab hal itu pada mereka.
Yesus mengatakan bahwa perhatian terbesar dalam kehidupan ialah menempatkan hubungan kita dengan Allah sebagai yang pertama, dan semua hal lainnya pada urutan kedua.
Salah satu disiplin kehidupan Kristen yang paling sulit, namun teramat penting (critical adalah memperbolehkan Roh Kudus membawa kita kedalam keselarasan mutlak dengan ajaran Yesus dalam ayat-ayat ini. (My Utmost for His Highest 21 Mei 2010)

Tidak ada komentar: