Selasa, 16 Maret 2010

16 Maret 2010 - Tuhan Akan Mengadili

RENUNGAN hari ini ”Tuhan Akan Mengadili” tentang topik yang tidak pernah populer – dosa! Namun, tidak seorangpun dapat mengelak dari padanya. Dikatakan, salah satu hukuman dari dosa adalah penerimaan kita atas dosa itu. (Dan), bukan hanya Allah yang menghukum dosa, namun dosa itu sendiri menguasai diri orang berdosa dan meminta bayaran penuh kembali. Selanjutnya dibawah ini.




TUHAN AKAN MENGADILI



Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus (2 Korintus 5:10).

Paulus menyatakan bahwa kita semua, baik pengkhotbah maupun kaum awam, “harus menghadap takhta pengadilan Kristus”. Akan tetapi, jika Anda mau belajar di sini saat ini untuk hidup di bawah sorotan terang Kristus yang murni, maka pengadilan akhir Anda hanya akan mendatangkan sukacita dalam melihat karya yang telah dikerjakan Allah di dalam diri Anda.

Teruslah hidup sambil mengingatkan diri Anda sendiri tentang takhta pengadilan Kristus, dan berjalanlah dalam pengetahuan akan kekudusan yang telah diberikan-Nya kepada Anda.

Mentoreransi/membiarkan sikap keliru terhadap orang lain menyebabkan Anda mengikuti roh iblis, betapa pun kudusnya Anda. Sebuah penilaian duniawi tentang orang lain hanya akan memenuhi tujuan neraka di dalam diri Anda. Bawalah segera kedalam terang dan akuilah, “Ya Tuhan, aku telah bersalah dalam hal itu”.

Jika Anda tidak melakukannya, maka hati Anda akan menjadi semakin dan semakin keras. Salah satu hukuman dari dosa adalah penerimaan kita atas dosa itu. Bukan hanya Allah yang menghukum dosa, namun dosa itu sendiri bercokol di dalam diri orang berdosa dan mengambil korbannya.

Tidak ada pergumulan atau doa yang akan menyanggupkan Anda berhenti melakukan hal-hal tertentu, dan hukuman dosa adalah bahwa Anda berangsur-angsur terbiasa dengan itu, sampai akhirnya Anda bahkan tidak sadar bahwa itu adalah dosa. Tidak ada kuasa, selain kuasa setelah dipenuhi Roh Kudus, yang dapat mengubah atau mencegah akibat-akibat dosa.

”Jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang...” (1 Yohanes 1:7). Bagi kebanyakan dari kita, hidup di dalam terang berarti hidup menurut tolok ukur yang telah kita tetapkan bagi orang lain. Sikap orang Farisi terburuk yang kita tampilkan masa kini bukanlah kemunafikan, melainkan sikap hidup dalam dusta yang tidak disadari. (My Utmost for His Highest,16 Maret 2010)

Tidak ada komentar: