Senin, 13 September 2010

SETELAH BERSERAH – LALU APA?

MENYENANGKAN memang menyanyikan “Berserah kepada Yesus”. Tetapi yang penyerahan yang benar bukanlah sekedar penyerahan hidup lahiriah, tetapi penyerahan kehendak kita. Renungan ini menyebutnya “Masalah terbesar yang pernah kita hadapi” sebagai orang percaya. Apakah tanda penyerahan yang benar? Selanjutnya dibawah ini:


SETELAH  BERSERAH  – LALU APA?

“Aku …. telah …menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.” (Yohanes 17:4)

PENYERAHAN yang benar bukanlah sekedar penyerahan hidup lahiriah kita, tetapi penyerahan kehendak kita – dan jika hal tersebut dilakukan, penyerahan kita menjadi lengkap.
Masalah terbesar yang pernah kita hadapi ialah penyerahan kehendak kita. Namun Allah tidak pernah memaksa seseorang, dan Dia tidak pernah meminta-minta. Dia dengan sabar menanti sampai orang itu dengan rela menyerah kepada-Nya. Dan sekali perang (penyerahan kehendak) ini diperjuangkan, ia tidak pernah lagi perlu diperjuangkan.

Penyerahan untuk Kelepasan.Marilah kepada-Ku, ….. Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” (Matius 11:28). Hanyalah setelah kita mulai mengalami apa makna sesungguhnya keselamatan maka kita menyerahkan kehendak kita kepada Yesus untuk beroleh kelegaan/perhentian (rest). Apapun yang menyebabkan suatu rasa ketidak-pastian pada kita sebenarnya merupakan panggilan bagi kehendak kita (untuk) - “Marilah kepada-Ku”. Dan itu merupakan respons/jawaban yang sukarela.

Penyerahan untuk Pengabdian (Devotion). “Jika seseorang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya …. (Matius 16:24). Penyerahan disini ialah penyerahan diri saya sendiri kepada Yesus, dengan kelegaan/perhentian-Nya di jantung keberadaaan saya. Dia berkata, “Jika engkau menjadi murid-Ku, engkau harus menyerahkan hakmu atas dirimu kepada-Ku”. Dan begitu hal itu dilakukan, sisa hidup Anda akan menunjukkan bukti penyerahan ini, dan Anda tidak perlu khawatir dengan masa depan Anda. Apapun situasi Anda, Yesus totally sufficient – sepenuhnya cukup bagi kita. (lihat 2 Korintus 12:9 dan Filipi 4:19).

Penyerahan untuk Kematian. “…orang lain akan mengikat engkau … (Yohanes 21:18; juga lihat ayat 19). Sudahkah Anda mempelajari apa maknanya diikat untuk kematian? Hati-hatilah terhadap penyerahan yang Anda buat kepada Allah pada saat luapan kegembiraan (ecstatic) dalam hidup Anda, karena Anda cenderung untuk menarik kembali penyerahan itu. Penyerahan yang benar adalah soal “menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya (Yesus)” (Roma 6:5) sampai tidak ada yang menarik bagi Anda yang tidak menarik bagi-Nya.

Setelah Anda berserah – apakah selanjutnya? Seluruh hidup Anda harus ditandai dengan kerinduan untuk memelihara persekutuan dan kesatuan yang tidak pecah dengan Allah. (My Utmost for His Highest, 13 September).

Tidak ada komentar: