Selasa, 06 April 2010

6 Apr ’10 - Benturan Allah dan Dosa (The Collision Of God And Sin) *)

JUDUL Renungan hari ini “Benturan Allah dan Dosa (The Collision Of God And Sin)” terasa aneh, dan istilah ini memang tidak ada dalam Alkitab. Tapi penulis Oswald Chambers kembali ingin menggambarkan kedahsyatan makna Salib, yang seperti dikatakan sebelumnya, bahwa tidak ada seorang kristen, bagaimana berpengalamanpun ia, dapat memahami sepenuhnya penderitaan hebat Yesus di Salib. Lebih jauh dibawah ini:

Benturan Allah dan Dosa (The Collision Of God And Sin) *)


Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib" (1 Petrus 2:24).

Salib Kristus adalah penyingkapan kebenaran tentang hukuman Allah atas dosa. Jangan mengaitkan gagasan mati syahid dengan Salib Kristus. Salib Kristus merupakan kemenangan mutlak dan Salib mengguncangkan dasar neraka. Tidak ada sesuatupun dalam rentang waktu atau kekekalan yang lebih pasti dan tidak dapat disangkal dari pada apa yang Yesus Kristus selesaikan di kayu salib - Dia memungkinkan seluruh umat manusia dipulihkan kepada hubungan yang benar dengan Allah. Dia membuat penebusan menjadi landasan hidup manusia; yaitu, Dia membuat jalan bagi setiap orang untuk bersekutu dengan Allah.

Salib bukanlah sesuatu yang terjadi secara kebetulan pada Yesus - Dia datang untuk mati; jadi. Salib adalah maksud kedatangan-Nya. Dialah “Anak Domba, yang telah disembelih” (Wahyu 13:8). Inkarnasi atau penjelmaan Kristus tidak bermakna tanpa Salib.

Waspadalah agar tidak memisahkan ”Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia” dari ”Dia... telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita” (1 Timotius 3:16; 2 Konintus 5:21). Maksud dari penjelmaan adalah penebusan. Allah menjadi manusia untuk menghapus dosa, bukan mengerjakan atau mencapai sesuatu bagi diri-Nya sendiri. Salib adalah peristiwa sentral dalam seluruh rentang waktu dan kekekalan, dan jawaban terhadap semua masalah.

Salib ini bukanlah salib seorang manusia, melainkan Salib Allah, dan itu tidak pernah dapat dipahami sepenuhnya melalui pengalaman manusia. Salib adalah Allah yang memperlihatkan nature atau sifat-Nya. Salib merupakan gerbang melalui mana siapa saja dan setiap pribadi dapat masuk ke dalam kesatuan dengan Allah. Akan tetapi, ini bukanlah gerbang yang akan kita lewati, melainkan gerbang dimana kita tinggal dalam kehidupan yang terdapat di situ.

Jantung keselamatan adalah Salib Kristus. Alasan keselamatan itu sedemikian mudah diperoleh karena harga yang dibayar Allah memang begitu mahal. Salib adalah tempat dimana Allah dan manusia berdosa bertemu dengan suatu benturan mahahebat dan dimana jalan ke kehidupan dibuka. Namun semua harga dan sakit dari benturan itu diserap oleh hati Allah. (My Utmost for His Highest, 6 April 2010).


*) Catatan:  Penulis Oswald Chambers, tampaknya ingin melukiskan betapa dahsyatnya pertemuan antara Allah dan manusia berdosa diatas salib sehingga ia menggambil analogi tubrukan mahahebat (tremendous collision). Dalam teks edisi pertama (1935) ditulis: “The Cross is the point where God and sinful man merged with a crash and the way to life was opened – but the crash is on the heart of God”. Rupanya kemudian, untuk memudahkan pengertian, James Reiden sebagai penulis edisi revisi My Utmost (1997), merobah kalimat dalam edisi sebelumnya menjadi “The Cross was the place where God and sinful man merged with a tremendous collision and where the way to life was opened. But all the cost and pain of the collision was absorbed by the heart of God”. Kiranya  membantu. (Admin).

Tidak ada komentar: