Sabtu, 03 April 2010

3 Mar ’10 - Jika Saja Engkau Mengerti


RENUNGAN hari ini, mempertanyakan apa yang membutakan kita terhadap sejahtera Allah, “pada hari ini”. Apa yang membuatnya tersembunyi dari mata kita? Dikatakan, adalah sungguh menyedihkan, bahwa sebenarnya dari pihak Allah, Roh-Nya siap memimpin kita. Tapi kitalah yang telah menutup pintu. Tapi Allah dapat mengubah kegagalan kita menjadi pelajaran berharga bagi pertumbuhan di masa depan. Selanjutnya dibawah ini:

JIKA SAJA ENGKAU MENGERTI
Jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu” (Lukas 19:42).
Yesus memasuki Yerusalem dengan penuh kemenangan dan segenap sudut kota itu menjadi sangat gempar; namun ada satu ilah asing di sana yaitu kesombongan orang Farisi, yang tampaknya religious dan lurus hati, tetapi Yesus membandingkannya dengan “kuburan yang dicat putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan berbagai jenis kotoran” (Matius 23:27).
Apakah yang membutakan Anda terhadap sejahtera Allah “pada hari ini”? Apakah Anda mempunyai ilah asing – bukan monster yang menjijikkan tapi mungkin berupa sifat tertentu yang mengendalikan hidup Anda?
Lebih dari sekali Allah telah memperhadapkan saya dengan ilah asing dalam hidup saya, dan saya tahu bahwa saya harus melepaskannya, tetapi saya tidak melakukannya. Saya merasa dapat lolos dari krisis ini, namun menemukan bahwa diri saya masih ada di bawah kendali ilah asing itu. Saya buta terhadap hal-hal yang sesungguhnya yang membawa damai bagi saya.
Sungguh mengejutkan bahwa sebenarnya kita dapat berada di tempat yang tepat dimana Roh Allah dapat dengan cara sepenuhnya tanpa kendala bersama dengan kita (memimpin kita), namun kita malah memperburuk keadaan, menambah cela kita dalam pandangan Allah.
“Jika... engkau mengerti.. “. Kata-kata ini langsung menusuk hati, diiringi air mata Yesus di balik ucapan-Nya. Kata-kata ini menyiratkan tanggung jawab atas kesalahan kita. Allah memberitahu kita bahwa kita bertanggungjawab atas hal yang kita enggan untuk melihatnya, atau yang tidak sanggup kita lihat karena dosa kita. Dan “sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu” karena Anda tidak pernah sepenuhnya menyerahkan sifat Anda kepada-Nya.
Oh, alangkah dalamnya kesedihan panjang untuk hal yang seharusnya terjadi tetapi nyatanya tidak! Allah tidak pernah lagi membuka pintu-pintu yang telah tertutup. Dia membuka pintu-pintu lain, tetapi Dia mengingatkan kita bahwa ada pintu-pintu yang telah kita tutup, pintu-pintu yang sebenarnya tidak perlu ditutup.
Jangan takut bila Allah membawa Anda kembali ke masa lalu Anda. Biarkan ingatan itu mendapat tempat dalam diri Anda. Ia itu adalah pelayan Allah yang mendatangkan teguran, dan dukacita untuk kebaikan Anda. Allah akan mengubah kegagalan kita dihadapan-Nya dimasa lalu menjadi pelajaran berharga bagi pertumbuhan di masa depan. (My Utmost for His Highest 3 April 2010)

Tidak ada komentar: