Senin, 05 April 2010

5 Apr ’10 - Penderitaan-Nya dan Jalan Masuk Kita


BENAR, apa yang dikatakan renungan hari ini. Bahwa tidak seorang kristen, bagaimana berpengalamanpun ia, dapat memahami sepenuhnya penderitaan hebat Yesus di Getsemani dan di Kalvari. Bahwa hal itu adalah sebagai penderitaan Allah dan manusia dalam satu Pribadi yang berhadapan langsung dengan dosa, yang harus dilalui-Nya, guna menyediakan jalan masuk bagi kita menuju maha hadirat Allah. Lebih jauh dibawah ini:

PENDERITAAN-NYA DAN JALAN MASUK KITA
Kemudian sampailah Yesus bersama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya.. ”Tinggalah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku” (Matius 26:36, 38).
Kita takkan pernah memahami sepenuhnya penderitaan yang hebat Yesus di taman Getsemani, tetapi setidaknya kita jangan salah paham tentang hal itu. Itu adalah penderitaan Allah dan manusia dalam satu Pribadi yang berhadapan langsung dengan dosa. Kita tidak dapat belajar tentang Getsemani melalui pengalaman pribadi. Getsemani dan Kalvari melambangkan sesuatu yang unik - kedua tempat itu merupakan jalan masuk menuju kehidupan.
Bukan kematian di kayu salib yang menyebabkan penderitaan Yesus di Getsemani. Faktanya, Dia menyatakan dengan tegas bahwa Dia datang untuk mati. Yang menjadi perhatian-Nya di sini adalah bahwa kemungkinan Dia tidak meliwati pergumulan ini dengan sempurna sebagai Anak Manusia. Dia yakin akan melewatinya sebagai Anak Allah - iblis tidak dapat menyentuh Dia dalam hal itu. Akan tetapi, serangan iblis adalah agar Tuhan mengatasinya untuk kita dengan kekuatan-Nya sendiri sebagai Anak Manusia. Jika Yesus berbuat demikian, maka Dia tidak dapat menjadi Juruselamat kita (lihat Ibrani 9:11-15). Bacalah catatan tentang penderitaan-Nya di Getsemani dalam kaitannya dengan pencobaan-Nya di padang gurun - “...iblis... mundur dan hadapan-Nya dan menunggu saat yang baik" (Lukas 4:13). Di Getsemani, iblis datang kembali dan dikalahkan lagi. Serangan akhir iblis terhadap Tuhan sebagai Anak Manusia adalah di Getsemani.
Penderitaan di Getsemani adalah penderitaan Anak Allah dalam memenuhi maksud-tujuan-Nya sebagai Juruselamat dunia. Selubung itu disingkapkan disini untuk mengungkapkan semua yang diderita-Nya agar memungkinkan kita menjadi anak-anak Allah. Penderitaan-Nya adalah landasan bagi simplisitas (kesahajaan) keselamatan kita. Salib Kristus adalah kemenangan bagi Anak Manusia. Itu bukan hanya sebuah tanda bahwa Tuhan kita telah menang, tetapi bahwa Dia telah menang untuk menyelamatkan umat manusia.
Karena apa yang oleh Anak Manusia tempuh dengan sempurna, maka setiap manusia telah disediakan jalan masuk menuju maha hadirat Allah. (My Utmost for His Highest, 5 April 2010)

Tidak ada komentar: