Jumat, 23 April 2010

23 Apr ’10 - Apakah Anda Menyembah Pekerjaan?


Apakah Anda Menyembah Pekerjaan? - judul renungan hari ini, yang menekankan perlunya kewaspadaan akan hal-hal yang menyebabkan kita tidak memusatkan perhatian kepada Allah, dalam pekerjaan pelayanan apapun itu. Banyak pekerja Kristen yang oleh Oswald Chambers menyebutnya sebagai “memyembah pekerjaan mereka”. Padahal perhatian atau concern satu-satunya pekerja Kristen seharusnya kepada Allah. Lebih lanjut dibawah ini:

APAKAH ANDA MENYEMBAH PEKERJAAN?
Kami adalah kawan sekerja untuk Allah...” (1 Korintus 3:9).
Waspadalah terhadap pekerjaan apa pun bagi Allah, yang menyebabkan Anda tidak memusatkan perhatian kepada-Nya. Banyak pekerja Kristen yang memyembah pekerjaan mereka. Padahal perhatian atau concern satu-satunya pekerja Kristen seharusnya kepada Allah. Hal ini akan berarti, semua batas kehidupan lainnya, baik mental, moral maupun rohani, sepenuhnya bebas bersama dengan kebebasan yang diberikan Allah kepada anak-Nya; yaitu anak-Nya yang menyembah, bukan anak-Nya yang tidak taat.
Seorang pekerja yang tidak mempunyai kesungguhan dalam berkonsentrasi kepada Allah cenderung menjadi terlalu dibebani oleh pekerjaannya. Dia menjadi budak dari keterbatasannya sendiri, tidak mempunyai kebebasan atas tubuh, pikiran atau rohnya. Akibatnya, dia menjadi kelelahan, kehilangan semangat dan kalah. Tidak ada kebebasan dan tidak ada kegembiraan dalam hidupnya sama sekali. Saraf, pikiran dan hatinya begitu diliputi beban sehingga berkat Allah tidak dapat berdiam atas dirinya.
Akan tetapi hal sebaliknya, pada saat konsentrasi kita tertuju kepada Allah, semua batas hidup kita ada dalam keadaan bebas dan di bawah pengendalian dan penguasaan Allah. Tanggung jawab suatu pekerjaan tidak lagi dibebankan atas diri Anda. Tanggung jawab satu-satunya yang Anda pikul adalah tetap hidup berhubungan dengan Allah, dan memperhatikan agar Anda tidak membiarkan apapun merintangi kerja-sama Anda dengan Dia.
Kebebasan yang datang sesudah pengudusan adalah kebebasan seorang anak, dan hal-hal yang biasanya mengekang hidup Anda sudah lenyap. Akan tetapi hati-hati dan ingatlah bahwa Anda telah dibebaskan hanya untuk satu hal - sepenuhnya mengabdi kepada Allah.
Kita tidak berhak untuk memutuskan di mana kita harus ditempatkan, atau mengajukan konsep atau gagasan mengenai hal apa Allah persiapkan untuk kita lakukan. Allah mengatur segala sesuatu; dan di mana pun Dia menempatkan kita, sasaran utama kita adalah mencurahkan hidup kita dalam pengabdian segenap hati kepada-Nya untuk pekerjaan khusus daripada-Nya itu. “Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga...” (Pengkhotbah 9:10). (My Utmost for His Highest, 23 April 2010)

Tidak ada komentar: