Kamis, 15 Juli 2010

15 Jul ’10 - Kehormatan Dan Kewajiban Rohani

APAKAH saya merasa berutang kepada Kristus mengenai setiap jiwa yang belum diselamatkan, barangkali pertanyaan yang jarang kita pertanyakan pada diri kita. Sebagai seorang percaya, kata renungan hari ini, kehormatan dan kewajiban rohani hidup saya ialah memenuhi utang saya kepada Kristus sehubungan dengan jiwa-jiwa terhilang ini. Karena setiap aspek hidup saya yang berharga merupakan utang saya kepada penebusan Yesus Kristus.

KEHORMATAN DAN KEWAJIBAN ROHANI
 Aku berutang baik kepada orang Yunani, maupun kepada bangsa-bangsa lain” (Roma 1:14).
PAULUS dalam ayat diatas menyatakan bagaimana ia diliputi oleh rasa berhutang kepada Yesus Kristus dan dia menghabiskan masa hidupnya untuk menyatakan hal itu. Inspirasi terbesar dalam hidup Paulus adalah pandangannya tentang Yesus Kristus sebagai yang memberikan segalanya baginya.
Apakah saya merasakan keberutangan yang sama kepada Kristus mengenai setiap jiwa yang belum diselamatkan?
Sebagai seorang percaya, kehormatan dan kewajiban rohani hidup saya ialah memenuhi utang saya kepada Kristus sehubungan dengan jiwa-jiwa terhilang ini. Setiap aspek hidup saya yang berharga merupakan utang saya kepada penebusan Yesus Kristus.
Apakah saya telah memberikan diri saya sedemikian rupa sehingga Dia boleh menyatakan penebusan-Nya dalam hidup orang lain melalui saya? Saya hanya akan sanggup berbuat ini apabila Roh Allah mengerjakan dalam rasa kesadaran akan keberutangan ini.
Saya bukan pribadi yang super di antara orang-orang - saya hanyalah seorang hamba Yesus Kristus. Paulus berkata, ”..... kamu bukan milik kamu sendiri... kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar ... ” (1 Korintus 6:19-20). Paulus menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada Yesus Kristus dan dia berkata, “Aku berutang kepada setiap orang di muka bumi karena Injil Yesus; aku merdeka agar aku boleh menjadi seorang hamba mutlak dari Dia.”
Itulah karakteristik kehidupan seorang Kristen sekali tingkat kehormatan dan kewajiban rohani ini menjadi nyata baginya. Berhentilah berdoa untuk diri Anda sendiri danjalanilah hidup Anda demi orang lain sebagai hamba Yesus. Itulah makna sebenarnya dan keberadaan sebagai roti yang dipecahkan dan anggur yang dicurahkan dalam kehidupan nyata. (My Utmost for His Highest, 15 Juli)
* * * * *
Catatan: kata “hamba” dalam renungan ini diterjemahkan dari kata “bondservant”, yang berarti A person obligated to service without wages - Seseorang yang diharuskan melayani tanpa upah.

Tidak ada komentar: