Senin, 12 Juli 2010

13 Jul ’10 - Harga dari Visi atau Penglihatan


DALAM kehidupan ikut Tuhan, sering, seseorang menunjukan pandangannya sesungguhnya bukan kepada Tuhan, tapi kepada seseorang yang ia kagumi secara rohani, ”pahlawan rohani” baginya. Apakah kita termasuk disana? Atau sudahkah kita sampai pada pengakuan “Di seluruh dunia tiada lain kecuali Engkau, ya Allah; tiada seorang pun kecuali Engkau.”

HARGA DARI VISI ATAU PENGLIHATAN
Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan ... ” (Yesava 6:1).
SEJARAH jiwa kita dengan Allah sering tidak lepas dari sejarah kematian para pahlawan kita. Berulang kali Allah harus ”menyingkirkan” para sahabat kita untuk menggantikan tempat mereka dengan diri-Nya, dan membuat kita redup, merasa gagal dan tawar hati.
Marilah kita lihat dalam pengalaman pribadi kita: bila orang yang saya kagumi, saya hormati dan dalam dirinya sepertinya saya melihat Tuhan, dan lalu orang itu meninggal, apakah saya mandeg? Apakah saya menjadi kecut? Ataukah saya seperti Yesaya dalam ayat diatas aku melihat Tuhan?
Visi atau penglihatan saya tentang Tuhan tergantung pada keadaan karakter saya. Karakter saya menentukan dapat atau tidaknya kebenaran disingkapkan kepada saya. Sebelum saya dapat berkata, “Aku melihat Tuhan”, haruslah ada sesuatu yang bersesuaian dengan Allah dalam karakter saya – there must be something corresponding to God in my character.
Sebelum saya dilahirkan kembali dan sungguh-sungguh dapat mulai melihat Kerajaan Allah, saya hanya melihat dalam batas perpektif saya yang bias. Apa yang saya perlukan ialah proses pembedahan Allah – dimana Dia akan memakai situasi diluar diri daya untuk mewujudkan pemurnian batiniah dalam diri saya.
Prioritas Anda haruslah menjadikan Allah yang pertama, yang kedua, dan ketiga, sampai hidup Anda terus-menerus berhadapan dengan Allah dan tidak seorang pun yang lain dipertimbangkan untuk mengantikan tempat Allah dengan alasan apapun. Doa Anda akan menjadi, “Di seluruh dunia tiada lain kecuali Engkau, ya Allah; tiada seorang pun kecuali Engkau.”
Teruslah membayar harganya visi tersebut. Biarlah Allah menyaksikan bahwa Anda bersedia hidup sesuai dengan visi atau penglihatan itu. (My Utmost for His Highest, 13 Juli)

Tidak ada komentar: