Senin, 28 Juni 2010

28 Jun ’10 - Ditangkap Oleh Allah

”DITANGKAP oleh Allah”, judul Renungan hari ini, yang mengajak kita merenungkan (kembali), bahwa menjadi pekerja bagi Allah, bukan karena kita memilihnya, tetapi karena ditangkap oleh Allah. Berarti, apa yang harus dikhotbahkan, Allahlah yang terlebih dahulu ditanya, bukan hasyrat kita. Jangan melunak-lunakkan kebenaran Firman Allah agar lebih dapat diterima orang, dan harus ada kesetiaan terhadap Firman Allah.
DITANGKAP OLEH ALLAH
.... aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus” (Filipi 3:12).
JANGAN sekali-kali memilih untuk menjadi seorang pekerja bagi Allah, tetapi begitu Allah menempatkan panggilan-Nya atas diri Anda, celakalah Anda jika Anda “menyimpang ke kanan atau ke kiri” (Ulangan 5:32). Kita tidak berada di sini untuk bekerja bagi Allah karena kita memilih untuk berbuat demikian, tetapi karena Allah “menangkap” kita. Dan begitu Dia telah berbuat demikian, kita jangan pernah berpikir, “Wah, aku sebenarnya tidak cocok untuk (pekerjaan) ini.”
Apa yang harus Anda khotbahkan juga ditentukan oleh Allah, bukan oleh kecenderungan sifat alami atau hasrat Anda sendiri. Jagalah agar jiwa Anda tetap berhubungan dengan Allah, dan ingatlah bahwa Anda dipanggil, bukan semata-mata untuk menyampaikan kesaksian Anda tetapi juga untuk memberitakan Injil.
Setiap orang Kristen harus bersaksi mengenai kebenaran Allah, tetapi bila sampai pada panggilan Allah untuk berkhotbah, haruslah ada genggaman yang kuat dari tangan Allah atas diri Anda - hidup Anda ada dalam genggaman Allah untuk maksud itu. Berapa banyakkah dari antara kita yang digenggam seperti itu?
Jangan sekali-kali melunak-lunakkan kebenaran Firman Allah agar lebih dapat diterima orang, tetapi beritakanlah hal itu dalam ketajamannya tanpa dikurangi. Haruslah ada kesetiaan yang pantang mundur terhadap firman Allah, tetapi bila Anda sampai pada urusan pribadi dengan orang lain, ingatlah siapa diri Anda Anda bukanlah makhluk istimewa yang diciptakan di surga, melainkan seorang berdosa yang diselamatkan oleh anugerah.
“ Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus” (Filipi 3:13-14). (My Utmost for His Highest, 27 Juni)

Tidak ada komentar: