Kamis, 04 November 2010

4 Nov ’10 - Otorisatas (Kuasa) Kebenaran

ORANG percaya yang paling lemah, kata Renungan hari ini, yang membuka diri dan mengatakan “ya” pada undangan Yesus “Marilah kepada’KU”, pada detik itu juga … kuasa Allah Yang Mahakuasa telah tersedia baginya. Kuasa adikodrati kehidupan Allah memasuki orang tersebut. Itulah otoritas (kuasa) kebenaran Firman Tuhan. Masalahnya sering, hal terakhir yang kita ingin lakukan adalah datang! Selanjutnya dalam NOTES dibawah ini.


OTORISATAS (KUASA) KEBENARAN

“Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu” (Yakobus 4:8).

PENTING bagi Anda untuk memberi kesempatan kepada orang lain untuk bertindak berdasar kebenaran Allah. Tanggung jawab itu harus diserahkan kepada perorangan – Anda tidak dapat bertindak untuk seseorang lain. Itu haruslah merupakan tindakan dari kesadaran diri orang itu sendiri, tetapi berita Injil haruslah selalu menuntun seseorang untuk melakukan suatu tindakan (berdasar kebenaran Allah).

Menolak untuk melakukan hal itu akan menyebabkan orang tersebut tetap lumpuh, persis seperti keadaan dia sebelumnya. Akan tetapi, sekali ia bertindak, ia tidak akan pernah sama lagi.

Kelihatannya kurangnya pengetahuan akan kebenaranlah yang menjadi penghalang bagi ratusan orang diinsafkan oleh Roh Allah.

Begitu saya bertindak, seketika itu saya mulai hidup. Jika saya tidak bertindak maka saya hanya bernyawa tetapi tidak hidup sesungguhnya. Saat dimana saya benar-benar hidup adalah ketika saya bertindak dengan segenap kemauan saya.

Ketika kebenaran Allah mendapat tempat dalam jiwa Anda, jangan pernah membiarkannya berlalu tanpa memberinya kesempatan secara internal bekerja dalam kehendak Anda, bukan secara eksternal dalam kehidupan fisik Anda. Catatlah hal ini dengan tinta dan darah - terapkan hal ini dalam kehidupan Anda.

Orang percaya yang paling lemah, yang membuka diri dan mengatakan “ya” pada Yesus, pada detik itu juga dibebaskan dan kuasa Allah Yang Mahakuasa telah tersedia baginya.

Masalahnya sering, kita datang pada kebenaran Allah, mengaku bersalah, tetapi berbalik lagi. Kemudian kita mendekatinya lagi dan kembali mundur, sampai akhirnya kita belajar bahwa kita tidak perlu mundur lagi.
Ketika kita diperhadapkan dengan Firman kebenaran dari Tuhan Penebus kita, kita harus segera bertindak mengatakan “ya”. Ketika  Yesus berfirman “Marilah kepada-Ku (Matius 11:28), firman-Nya berarti “bertindaklah”, datanglah kepada-Nya.

Namun kenyataannya, hal terakhir yang kita ingin lakukan adalah datang. Akan tetapi, setiap orang yang datang mengetahui bahwa tepat pada saat ia datang, kuasa adikodrati kehidupan Allah memasuki orang tersebut.

Kuasa dunia yang menguasainya, kedagingan dan iblis sekarang dilumpuhkan, bukan karena tindakan Anda, tetapi karena tindakan Anda telah menyatukan Anda dengan Allah dan membuka jalan bagi Anda untuk masuk ke dalam kuasa penebusan-Nya.

Tidak ada komentar: