ADA saat dalam ikut Tuhan kita menemukan diri kita dihadapkan dengan situasi yang tidak diharapkan.”Elia” kita - orang yang kepadanya kita berharap, sudah pergi. Dan kita dihadapkan dengan situasi baru: ”Yordan”, ”Yerikho” dan ”Betel”.
Pengalaman seperti ini harus datang. Tapi situasi apapun yang kita hadapi, kata Renungan hari ini, kita diminta bertekad untuk mempercayai Allah dan tidak lagi mencari ”Elia” kita.
PENGALAMAN INI HARUS DATANG
“Lalu naiklah Elia ke surga dalam angin badai. Elisa ... tidak melihat Elia lagi” (2 Raja-raja 2: 11-12).
TIDAKLAH salah bagi Anda untuk tergantung pada “Elia” Anda selama Allah memberinya kepada Anda. Akan tetapi, ingatlah bahwa waktunya akan tiba untuk ”Elia” harus pergi dan tidak lagi menjadi pebimbing dan pemimpin Anda, karena Allah tidak bermaksud ia tetap ada dengan Anda. Bahkan pemikiran itu menyebabkan Anda berkata, “Aku tidak dapat melanjutkan tugasku tanpa ‘Elia’-ku.” Namun Allah mengatakan Anda harus terus melanjutkannya.
Sendiri di “Yordan” Anda (2 Raja-raja 2:14).
Sungai Yordan melambangkan jenis pemisahan dimana Anda tidak mempunyai persekutuan dengan dengan siapa pun lagi, dan dimana tidak seorang pun lagi dapat menuntut tanggungjawab dari Anda.
Anda sekarang harus menguji pelajaran yang Anda terima ketika Anda bersama “Elia” Anda. Anda telah pergi ke Yordan berulang kali bersama Elia. tetapi sekarang Anda menghadapinya sendiri. Tidak ada gunanya untuk berkata bahwa Anda tidak dapat pergi – dari pengalaman disini, Anda harus pergi.
Jika Anda sungguh-sungguh ingin tahu benar-tidaknya Allah itu sebagai Allah yang dipercayai oleh iman Anda, maka jalanilah “Yordan” Anda.
Sendiri di “Yerikho” Anda (2 Raja-raja 2:15).
Yerikho melambangkan tempat dimana Anda telah melihat “Elia” Anda melakukan hal-hal yang besar. Namun bila Anda datang sendiri ke “Yerikho” Anda, Anda sangat enggan berprakarsa dan mempercayai Allah, malahan, (Anda) menginginkan seseorang lain melakukannya untuk Anda. Akan tetapi, jika Anda patuh pada pelajaran yang Anda terima selagi Anda bersama “Elia” Anda, maka Anda akan menerima sebuah tanda, seperti halnya Elisa, bahwa Allah menyertai Anda.
Sendiri di “Betel” Anda (2 Raja-raja 2:23).
Di “Betel’ Anda, Anda akan mendapati diri Anda kehabisan akal, tetapi itulah titik awal hikmat Allah. Ketika Anda tiba pada kehabisan akal dan cenderung panik, jangan!
Tetaplah setia kepada Allah maka Dia akan mengungkapkan kebenaran-Nya sedemikian rupa sehingga hidup Anda akan menjadi ekpresi atau ungkapan penyembahan. Terapkanlah pelajaran yang telah Anda terima selagi bersama dengan “Elia” Anda - gunakanlah jubahnya dan berdoalah (lihat 2 Raja-raja 2:13-14).
Bertekadlah untuk mempercayai Allah dan janganlah lagi mencari Elia. (My Utmost for His Highest, 11 Agustus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar