KEHENDAK kita mengambil tempat penting dalam kesetiaan ikut Tuhan. Dalam Renungan hari ini dikatakan, ”bila Allah memberi saya suatu penglihatan tentang kebenaran, tidak ada yang perlu diragukan mengenai hal yang akan Allah lakukan; tetapi yang perlu dipertanyakan ialah apa yang akan saya lakukan”. Selanjutnya dibawah ini:
KEHENDAK UNTUK MENJADI SETIA
“...pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah... ” (Yosua 24:15).
Kehendak seseorang diwujudkan dalam tindakan orang tersebut. Saya tidak dapat menghentikan kehendak saya - saya harus melatihnya, mewujudkannya dalam tindakan. Saya harus berhendak untuk taat dan harus berhehendak menerima Roh Allah.
Bila Allah memberi saya suatu penglihatan tentang kebenaran, tidak ada yang perlu diragukan mengenai hal yang akan Dia lakukan; tetapi yang perlu dipertanyakan ialah apa yang akan saya lakukan.
Tuhan telah menempatkan di hadapan kita tawaran dan rencana-rencana besar. Hal terbaik untuk dilakukan ialah mengingat apa perbuatan Anda sebelumnya, ketika Anda dijamah Allah. Ingatlah kembali saat Anda diselamatkan, atau pertama kali mengenal dan mengakui Yesus, atau menyadari suatu kebenaran. Dengan mengingat hal-hal itu lebih mudah bagi Anda menyatakan kesetiaan Anda kepada Allah. Lalu ingatlah setiap kali Roh Allah membawa tawaran baru di hadapan Anda.
”... pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah ... ” Pilihan Anda haruslah dari suatu ketetapan hati yang bulat – hal itu bukan sesuatu yang terjadi dengan sendirinya dimana Anda akan ada di dalamnya. Seperti halnya dalam semua hal lain dalam hidup Anda akan terhenti sementara sampai Anda mengambil keputusan.
Tawaran tersebut adalah antara Anda dan Allah. Jadi jangan ”minta pertimbangan kepada manusia” tentang hal itu (Galatia 1:16). Dengan setiap tawaran baru, orang-orang di sekitar kita tampaknya menjadi semakin terasing, dan di situlah ketegangan berkembang. Allah membolehkan pendapat sahabat seiman lain masuk dalam pertimbangan Anda, namun Anda akan menjadi semakin tidak pasti bahwa orang lain memahami benar akan langkah yang Anda ambil. Soalnya Anda tidak perlu mencoba berusaha mengetahui ke mana Allah sedang menuntun Anda, karena satu-satunya hal yang akan dijelaskan Allah kepada Anda ialah diri-Nya sendiri.
Akukan dan nyatakanlah secara terbuka kepada-Nya, “Aku mau setia.” Akan tetapi, ingatlah bahwa begitu Anda memilih untuk setia kepada Yesus Kristus, Andalah saksi terhadap diri Anda ”Kamulah saksi terhadap kamu sendiri ... ” (Yosua 24:22). Jangan minta nasehat atau pendapat dari orang Kristen lain, tetapi cukup nyatakan di hadapan-Nya, “Aku mau melayani Engkau.” Nyatakan kesediaan Anda untuk setia - dan berikanlah pujian kepada orang lain yang juga bersikap setia. (My Utmost for His Highest, 8 Juli)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar