OBESI, MENURUT kamus Cambridge , adalah seseorang atau sesuatu yang kita pikirkan setiap waktu. Dan mereka enggan berbuat apa pun jika mereka tidak terinspirasi secara adikodrati. Seharusnya bukti bahwa hubungan kita benar dengan Allah ialah kita berbuat sebaik-baiknya, entah pada saat kita merasa terinspirasi atau tidak. Apa akibatnya? Lebih lanjut dibawah ini:
SIAP SEDIALAH PADA WAKTU YANG BAIK
“Siap sedialah baik atau tidak baik waktunya“(2 Timotius 4:2).
Banyak di antara kita menderita dari kecenderungan yang tidak seimbang untuk “siap sedia” hanya “tidak baik waktunya”. Masalahnya bukan mengacu kepada waktu, melainkan mengacu kepada kita.
Ayat ini mengatakan, “Beritakanlah Firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya.” Dengan kata lain, kita harus “siap sedia” apakah kita menginginkannya atau tidak. Jika kita hanya melakukan hal yang ingin kita lakukan, maka sebagian dari kita takkan pemah melakukan apa-apa.
Ada sebagian orang yang sama sekali tidak dapat berbuat apa-apa dalam segi rohani. Mereka tidak pantas dan lemah secara rohani, dan mereka enggan berbuat apa pun jika mereka tidak terinspirasi secara adikodrati (supernatural). Mestinya, bukti bahwa hubungan kita benar dengan Allah ialah kita berbuat sebaik-baiknya, entah pada saat kita merasa terinspirasi atau tidak.
Salah satu jerat terburuk yang kedalamnya seorang pekerja Kristen dapat jatuh adalah terobsesi dengan saat istimewa mendapat pengilhalam. Bila Roh Allah memberi Anda suatu waktu untuk beroleh ilham dan pengertian, Anda cenderung untuk berkata, “Sekarang, setelah aku mengalami pengilhaman seperti saat ini, aku akan selalu seperti ini bagi Allah.” Tidak, Anda takkan selalu seperti itu dan Allah akan memastikan hal itu.
Saat-saat seperti itu merupakan karunia Allah. Anda tidak dapat menentukannya bagi diri Anda dan kapan Anda mengehendakinya. Apabila Anda berkata bahwa Anda hanya mau berusaha sebaik-baiknya bagi Allah, pada saat-saat luar biasa itu, maka Anda sesungguhnya menjadi suatu beban yang tidak tertanggungkan bagi-Nya, karena Anda takkan pernah berbuat apa-apa kecuali Allah tetap menyadarkan Anda akan ilham atau inspirasi-Nya sepanjang waktu.
Jika Anda mempertuhankan atau memberhalakan saat-saat terbaik Anda, maka Anda akan mendapati bahwa Allah akan berangsur-angsur jauh dari hidup Anda, dan tidak pernah kembali sampai Anda patuh dalam pekerjaan yang telah diberikan-Nya kepada Anda, sampai Anda telah belajar untuk tidak terobsesi dengan saat-saat istimewa yang telah diberikan-Nya kepada Anda. (My Utmost for His Highest, 25 April 2010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar